Pasang Target 2021 – Rasanya belum terlambat ngobrolin target tahunan di bulan April, ya kan? Saya punya kebiasaan menulis target di awal tahun, termasuk target 2021 ini.
Saya membagi 3 bagian target berdasarkan peran saya sebagai istri, ibu, dan diri pribadi. Namun, pada tulisan kali ini saya hanya akan membahas target 2021 untuk diri pribadi.
Demi menambah semangat dan terasa achievable, target yang di-setting tidak terlalu muluk. Saya perkirakan kemungkinannya cukup besar untuk dicapai. Setidaknya, dengan menuliskan target di awal, saya mempersiapkan diri saya untuk berjalan maju, walaupun selangkah kecil.
Daftar Isi
Baca 24 Buku
Dengan asumsi membaca 2 buku dalam sebulan, saya kira 24 buku dalam setahun memungkinkan untuk dicapai. Sampai dengan Maret 2021, saya sudah menamatkan membaca 6 buku plus reviewnya yang bisa teman-teman baca. Ada Novel Ayah, Kumpulan Cerpen Mata yang Enak Dipandang, Keajaiban Toko Kelontong Namiya, dan yang lainnya.
Kejadian di luar dugaan muncul pada akhir Maret di mana saya tiba-tiba gandrung menonton drama Korea. Tau kan ya bagaimana menonton drakor bisa menjadi candu dan menghabiskan banyak waktu?
Begitulah akhirnya waktu yang semestinya bisa dialokasikan untuk membaca jadi tersedot untuk menekuri satu demi satu episode drama korea yang bikin penasaran.
Sampai dengan saat ini (pertengahan April 2021), jumlah buku yang sudah saya baca masih di angka 6 buku atau 25% dari target yang telah ditetapkan.
Rutin Nulis Blog
Ini juga sebuah PR. Saya masih belum pas mendefinisikan ‘rutin nulis blog’. Apakah 1 kali setiap pekan? Atau kah 1 kali setiap bulan? Karena jadwal menulis tersebut bergantung pada kecepatan saya dalam menyelesaikan membaca buku.
Seperti yang saya ceritakan pada tulisan sebelumnya tentang harapan blog, blog ini diharapkan dapat berisi review berbagai macam jenis buku sehingga dapat menjadi rujukan teman-teman yang memerlukan.
Agar lebih jelas pandangan ke depan, saya tetapkan saja jadwal rutin menulis blog 2 x dalam sebulan. Jadwal tersebut sudah mempertimbangkan kecepatan membaca dan hambatan yang mungkin terjadi.
Lulus Pra Tahfidz
Saya bertekad akan mengenalkan alquran kepada anak-anak saya secara langsung, tanpa perantara guru mengaji. Dengan demikian, saya perlu mencukupi diri saya dengan ilmu yang diperlukan.
Saya sudah mengikuti kelas tahsin sejak beberapa tahun silam. Tingkat Pra Tahfidz adalah tahapan selanjutnya setelah Pra Tahsin dan Tahsin. Saat ini saya berada pada tingkat Pra Tahfidz 1 dan direncanakan mengikuti ujian kenaikan tingkat pada tengah tahun ini. Jika berjalan lancar, saya bisa naik tingkat mengisi Pra Tahfidz 2 yang ujian akhirnya dijadwalkan pada akhir tahun 2021.
Dengan demikian, jika segala sesuatunya berjalan lancar, akhir tahun ini saya bisa lulus tingkat Pra Tahfidz 1 dan Pra Tahfidz 2. Setelahnya, tingkat Tahfidz menanti. Mohon doanya ya teman-teman.
Belajar Bahasa Arab
Selama belajar tahsin, saya menyadari betapa pentingnya bahasa arab untuk memahami Alquran. Saya berharap saya bisa selalu mempelajari Alquran. Dari membaca hurufnya, belajar tajwidnya, memaknai tafsirnya, dan juga belajar bahasanya Alquran yaitu bahasa arab.
Saya menghitung, jika saya mulai belajar bahasa arab setahun lebih awal sebelum anak saya mulai sekolah, saya bisa mengenalkan bahasa arab secara langsung ke anak saya. Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih yang dikejar dengan repot-repot mengajarkan anak ini-itu secara langsung tanpa lewat guru?
Saya berharap Allah ridho dengan usaha saya mendidik anak-anak. Saya menyadari banyak tidak bisanya, banyak kurangnya. Semoga dengan ridhonya Allah, Allah lindungi masa depan anak-anak saya agar tetap berada pada jalan yang lurus.
Selain itu, saya punya impian yang mungkin berlebihan: saya ingin suatu saat bisa bermukim di Madinah dan wafat di sana. Semoga dengan ikhtiar belajar bahasa arab, Allah wujudkan impian saya yang saat ini terlihat tidak mungkin.
Tayang Tulisan di Media
Target yang satu ini berhubungan dengan cita-cita saya yang ingin menjadi penulis: setidaknya ada 1 tulisan tayang di media massa online atau offline.
Bagaimana cara meningkatkan kualitas menulis? Salah satunya dengan turun ke medan perang media. Bersaing dengan penulis lainnya untuk unjuk kualitas. Jika gagal, perbaiki lagi lalu kirim lagi.
Saya sudah mengirimkan beberapa tulisan ke beberapa media. Salah satu tulisan saya tayang di rubrik Ah Tenane koran Solo Pos.
Saya tidak ingin berhenti di sini. Semoga ke depannya saya lebih produktif dengan peningkatkan kualitas tulisan yang progresif. Mohon doanya ya teman-teman!
Wah..lumayan juga menyita perasaan menulis tentang target 2021. Seperti ada rasa harap, tetapi juga cemas. Kalau kamu, sudah berapa persen target kamu terpenuhi?
Anyway, terima kasih sudah membaca ya. Semoga target 2021 kamu segera terwujud di waktu yang tepat ya.
3 komentar