Haiii! Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk mulai menulis blog? Atau kamu sedang merasa turun semangat dalam ngeblog? Atau kamu masih mencari-cari alasan ngeblog yang pas untuk kamu? Kali ini saya mau cerita tentang latar belakang atau alasan ngeblog versi saya. Untuk kamu yang belum memiliki strong why dalam ngeblog, semoga tulisan ini bisa membantu kamu mengeksplorasi dan menemukan big why ngeblog kamu ya.
Daftar Isi
Salah Satu Tugas Kuliah: Membuat Blog
Saya kenal blog sudah cukup lama, sejak di bangku kuliah semester 3. Kira-kira tahun 2007 lah ya. Saat itu kami (saya dan teman-teman kuliah satu angkatan) diharuskan menulis terkait mata kuliah tertentu di blog yang kami miliki. Mau tidak mau, saat itu saya mulai membuat blog di platform blogspot.
Setiap kali menulis blog merasa tidak nyaman dan merasa terpaksa. Saat itu saya sudah mulai menyukai menulis. Tapi bukan menulis dalam bentuk blog, apalagi jika harus menulis terkait hal-hal berbau mata kuliah. Sehingga, setelah usai mata kuliah tersebut, saya tidak melanjutkan menulis di blog.
Bahkan, memikirkan tentang blog saja menimbulkan aura ketidaknyamanan tersendiri di hati saya. Karenanya, saya selalu menghindari dan menolak menulis di blog. Saya suka menulis, tapi tidak di blog. Begitu prinsip saya dulu.
Menikah dengan Seorang Blogger
Isu tentang blog kembali menghampiri setelah saya menikah dengan seorang blogger. Entah sebenarnya beliau ini layak disebut blogger atau tidak. Walaupun ia pernah tergabung dalam sebuah komunitas blogger, sesungguhnya ia tidak gemar menulis. Kegemarannya adalah pada hal utak-atik web dan blog. Untuk kemudahan visualisasi, mari kita anggap saja ia benar-benar seorang blogger.
Setelah menikah, ia cukup sering menawarkan saya untuk menulis di sebuah blog karena ia tahu saya suka menulis. Tidak perlu waktu lama, saya tolak tawarannya dengan alasan tidak nyaman menulis di blog. Hingga pada suatu hari saya begitu rindu menulis dan sekadar ingin mengungkapkan perasaan dengan menulis. Menangkap sinyal tersebut, suami saya menawarkan blognya untuk ditulisi oleh saya.
Seperti yang saya tulis sebelumnya, blog pertama saya merupakan sub domain dari web suami. Jadi, suami membuatkan blog yang merupakan cabang dari web beliau.
Anyway, tulisan pertama saya adalah tentang fenomena suami yang begitu menggemari Uber. Masih ingat Uber kan ya? Platform taksi dan ojek online sebelum diakuisisi oleh Grab. Memang tulisan itu sekadar iseng untuk menggoda suami. Tidak disangka, berawal dari tulisan tersebut, saya menulis lebih sering walaupun masih belum disiplin dan konsisten.
3 Alasan Ngeblog versi Saya
Bertahun-tahun setelah tulisan pertama saya di blog suami, pada September 2020, saya berkesempatan bergabung dalam sebuah komunitas menulis. Di sana saya diminta menulis setiap hari pada platform yang bisa dipilih sendiri. Setelah berdiskusi dengan suami, akhirnya saya memilih blog sebagai tempat menulis saya setiap harinya.
Kenapa blog? Saya kira ketidaknyamanan pada blog mulai terkikis seiring dengan berjalannya waktu. Ditambah lagi, saya cukup sering membaca blog orang lain jika memerlukan review dari sebuah barang atau jasa yang akan saya beli. Lama-kelamaan saya bisa menerima bahwa pada sisi tertentu tulisan di blog mampu memberikan manfaat untuk orang yang memerlukan.
Setelah memilih blog dan menulis setiap harinya, saya mulai merasa nyaman. Saya menjadi lebih tau seluk beluk blog sedikit demi sedikit. Seiring dengan bertambahnya pengenalan saya dengan blog, saya tidak lagi merasa asing dan memori buruk tentang blog di masa lalu tidak lagi mengganggu saya saat ini.
Berbulan-bulan setelah September 2020, saya mulai menyukai blog. Saya juga mengagumi beberapa blogger yang saya kenal seperti Mba Jihan, Mba Marita, dan Mba Marwita (yang cerpennya oke punya). Saya jadi memaknai alasan ngeblog dengan lebih matang. Setidaknya ini beberapa alasan ngeblog untuk meningkatkan semangat menulis versi saya:
1. Menjadi Bermanfaat lewat Tulisan
Klise ya? Tapi alasan tersebut yang benar-benar menjadi kemudi utama saya dalam ngeblog. Saya merasa betul betapa tulisan teman-teman blogger begitu bermanfaat bagi saya.
Saya ingat ketika saya dan suami akan membeli AC pertama kali, kami ngubek-ngubek blog dan forum diskusi selama berhari-hari untuk mencari tahu informasi merk AC mana yang tahan lama dengan harga yang bisa diterima. Membaca review-review mereka sangat membantu kami dalam mengambil keputusan yang tidak kami sesali hingga hari ini.
Saya mungkin tidak cukup mumpuni untuk berbagi ilmu, tapi saya punya pengalaman yang mungkin bermanfaat bagi orang lain. Bahkan untuk pengalaman buruk yang saya bagikan, semoga dapat menghindarkan orang lain dari kejadian serupa.
2. Membentuk Kebiasaan Menulis
Saya mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang penulis yang mumpuni. Saya percaya menulis adalah sebuah keterampilan yang perlu terus diasah. Ngeblog menjadi salah satu cara saya untuk membentuk kebiasaan menulis.
Seringnya, ketidakdisiplinan membuat kemampuan menulis saya jalan di tempat dan tidak kunjung naik kelas. Bolos menulis beberapa hari saja sudah bisa membuat saya berat untuk memulai menulis lagi. Entah apa betul saya ini menyukai menulis. Kata orang, jika kita menyukai suatu kegiatan, kita tidak akan cepat merasa jemu atau lelah dengan kegiatan tersebut. Bahkan bisa berlama-lama dengannya hingga lupa waktu. Tapi, kenapa saya ini mudah sekali terdistraksi dan turun semangat. Heu.
Dengan ngeblog (termasuk bergabung dalam komunitas blogger), saya berusaha menjaga ritme menulis agar lebih konsisten. Tidak perlu menulis hal yang berat, cukup pengalaman sehari-hari yang mungkin bermanfaat.
3. Menghasilkan Cuan dari Menulis
Saya berharap, seiring dengan meningkatnya kemampuan saya dalam menulis, akan ikut serta juga cuan di belakangnya. Saya tidak ingin bangga atas materi yang datang dari kemampuan yang masih minim. Karenanya, saya kira saya perlu mulai untuk mengikuti kompetisi blog untuk membentuk, menakar, dana menguji kemampuan menulis blog saya.
Di selain blog, saya juga mengirimkan beberapa tulisan saya agar saya bisa memperbaiki kualitas tulisan saya. Tentu akan menggembirakan jika saya dibayar atas kualitas tulisan yang dinilai baik.
Dengan menulis ini semua tidak terasa semangat saya menjadi kembali segar. Mungkin nanti saya akan kembali membaca tulisan ini saat semangat mulai redup. Sederhana ya alasan ngeblog saya. Kamu punya alasan ngeblog yang berbeda dari punya saya? Boleh ya ditulis di kolom komentar di bawah. Bisa jadi nanti saya mempunyai sudut pandang berbeda tentang aktivitas ngeblog ini karena komen kamu.
Terima kasih ya sudah membaca. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!
4 komentar